Kehadiran keluarga sangat penting selama pecandu narkoba menjalani
rehabilitasi. Pendampingan keluarga yang tak pernah putus dapat membantu
pecandu narkoba untuk benar-benar berhenti menggunakan obat-obatan
terlarang itu. Dalam rehabilitasi, keluarga pun ikut mendapat terapi.
“Peran keluarga itu penting sekali. Sangat penting. Makanya dalam suatu terapi itu ada yang namanya family therapy,” ujar Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa, Danardi Sosrosumihardjo saat dihubungi Kompas.com, Selasa (6/1/2015).
Psikiater akan memberikan masukan pada keluarga bagaimana mengatasi
seorang pemakai narkoba ketika kembali ke rumah. Dukungan dari keluarga
tak bisa berhenti setelah pecandu berhasil melewati proses rehabilitasi.
Menurut Danardi, tidak ada satu perlakuan sama yang diberikan
pada orang yang sudah menjalani rehabilitasi karena ini tergantung
karateristik seorang pengguna narkoba tersebut.
“Keluarga memahami bahwa ini suatu proses untuk sembuh, melepaskan diri dari narkoba. Terlalu di-protect
juga salah, tergantung karakter orangnya maunya seperti apa. Prinsipnya
adalah dibangun suatu kepercayaan, si orang yang memakai narkoba juga
harus sadar. Ini individual sifatnya,” terang Danardi.
Selain keluarga, kerabat dan lingkungan sekitar juga berperan untuk
membuat seseorang tak lagi terjerumus dalam narkoba. Menurut Danardi,
utamanya memang butuh kekuatan dalam diri seorang pengguna narkoba
terlebih dahulu untuk berhenti.
“Untuk tidak mencoba (narkoba) lagi harus punya power yang sangat kuat,” kata Danardi.
Danardi
mengatakan, tidak ada rehabilitasi yang menjamin 100 persen seseorang
akan berhenti menggunakan narkoba seumur hidupnya. Namun, rehabilitasi
akan sangat membantu seseorang yang berniat berhenti narkoba.
“Rehabilitasi itu adalah senjata. Kalau kita mau menggunakan senjata
itu dengan baik, kita bisa terbebas seumur hidup. Kalau tidak, jatuh
lagi, dan jatuh lagi,” ujar dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar