Para ibu hamil yang mendengkur lebih dari tiga hari dalam satu minggu
hati-hati. Menurut penelitian, ada kemungkinan bayi akan lahir prematur
dan berat badan bayi rendah. Dikutip Health, Senin (11/11/2013), penelitian yang dilakukan University of Michigan
Health System melibatkan 1.673 wanita hamil, dan hasilnya diketahui 35
persennya mengaku mendengkur saat tidur dan dua pertiganya saat
melahirkan memiliki bayi dengan ukuran kecil.
Menurut para
peneliti sebaiknya para ibu menghilangkan kebiasaan mendengkurnya untuk
membantu mengurangi masalah kesehatan bayi. Penelitian tersebut
diterbitkan 1 November dalam Journal Sleep yang mengatakan dengkuran ibu saat hamil mempengaruhi kesehatan bayi.
"Mendengkur
selama kehamilan mempengaruhi kesehatan ibu dan anak, walaupun hanya
sedikit data yang membuktikan tetap diperhatikan," kata profesor di U - M
Sleep Disorders Center yang juga Profesor di Kebidanan dan Ginekologi, Louise O'Brien.
Sebuah studi sebelumnya yang dipimpin oleh O'Brien menemukan wanita yang mulai mendengkur selama kehamilan berisiko tinggi pre eklampsia.
Kondisi
itu tekanan darah ibu semakin meningkat dan berisiko bayi prematur.
Mendengkur adalah tanda utama dari sleep apnea obstruktif yang dapat
diobati dengan menggunakan continuous positive airway pressure ( CPAP ).
"Para
ibu sebaiknya mengobati mendengkur karena jika tidak bayi yang lahir
akan kecil dan berisiko ada gangguan kesehatan lainnya saat tumbuh,"
kata O'Brien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar