Jakarta, C&R Digital - Miing
pernah dikerjain Dono. Pagi-pagi petugas kamar hotel mengetuk pintu
kamarnya. Miing membuka pintu. “Ini pesanan asinan dan acar,” kata
petugas itu. Miing kaget. Tapi terpaksa disantap juga. Tak lama
kemudian, telepon hotel berbunyi, terdengar suara Dono dengan
mengatakan. “Ing, asinan ama acarnya enak enggak,” ujar Dono sambil
tertawa dan menutup teleponnya.
Sebagai
pelawak dan akademisi, Dono punya kebiasaan bangun pagi di mana saja ia
berada. Usai bangun, Dono akan jalan-jalan di lingkungan sekitar ia
tinggal. Tak lupa, kamera yang bergelantungan di lehernya mengambil
gambar kehidupan masyarakat. Kamera itu tak pernah ketinggalan dari sisi
Dono.
Sementara
Kasino, dikenal orang yang cukup care. Ia memperhatikan kebutuhan
Warkop. Kasino banyak memberikan saran dan pendapatnya. Ia juga
terbilang cerewet untuk soal penampilan, termasuk pada Miing yang hanya
asisten. “Kasino pernah minta saya makai jas. Ia langsung ngasih jasnya
merek Prajudi. Bayangkan saja, jas yang terbaik saat itu ya merek
Prajudi,” ujar Miing.
Dari
beberapa artis cantik yang pernah main di film Warkop, Kiki Fatmala di
antaranya yang merasa bangga bisa terpilih sebagai gadis warkop.
“Terlibat di Warkop, punya kebanggaan sendiri. Pokoknya, semua artis
saat itu selalu membicarakan film mereka. Tidak mudah bisa main di
Warkop,” ujarnya.“Belum lengkap jadi artis, kalau belum main sama
Warkop. Bayarannya paling tinggi, nama artis akan mudah melonjak. Cara
kerjanya, juga enak,” sambungnya.
Warkop
di mata Kiki, kelompok yang gaul dan tidak kaku. Semuanya serba tidak
serius. Dari tiga anggota Warkop, yang paling konyol adalah Indro.
Sedangkan Dono dan Kasino, lebih banyak serius. Hanya sesekali saja
becanda. Biasanya, saat istirahat syuting, mereka sering main kartu.
Pihak yang kalah diolesi arang. Pas sutradara teriak syuting, tak jarang
mereka membiarkan saja dengan alasan sedang nanggung. Kalau sudah
seperti ini, sang sutradara yang akhirnya mengalah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar